Perkawinan Tampa Seks

02.02 / Diposting oleh Seky N Hot /

CINTA yang sempurna mengandung tiga komponen, yakni nafsu, keakraban, dan komitmen. Tidak semua hubungan perkawinan berjalan sempurna karena tak berkembangnya salah satu atau dua komponen. Ibarat berjalan dengan satu kaki atau bekerja dengan satu tangan, tentu terjadi kesulitan serius dalam perkawinan seperti itu.

Menyimak kasus-kasus dalam ruang konsultasi perkawinan dan dari keluh-kesah antarsahabat, dapat dijumpai beragam kesulitan dalam hubungan perkawinan. Salah satu masalah yang unik yang dihadapi beberapa pasangan adalah terjadinya hambatan dalam relasi seksual, bahkan tidak terjadinya hubungan kelamin (coitus) dengan pasangan.

Ada orang yang beranggapan bahwa seks bukanlah persoalan utama dalam perkawinan. Menurut orang tersebut, ketiadaan atau adanya hambatan dalam relasi seksual tidak boleh dijadikan masalah dalam perkawinan. Hal ini dapat disambut dengan acungan jempol oleh orang lain apabila yang mengucapkan adalah seseorang yang pasangannya telah mengalami hambatan seksual secara permanen karena penyakit atau usia lanjut.

Pandangan tersebut merupakan bentuk pengorbanan yang berkembang dari rasa cinta yang telah matang. Namun, sulit sekali dimengerti apabila pandangan semacam itu diberlakukan bagi semua pasangan, termasuk yang berada dalam usia subur dan sehat secara fisik dan mental.

Seorang rekan wanita, dokter, usia menjelang 60 tahun, dengan sangat gigih berkampanye mengenai pentingnya seksualitas dalam perkawinan. Untuk menunjang keberhasilan misinya itu ia bersusah-payah menjadikan topik tersebut sebagai disertasi dengan pendekatan psikologi.

Ia termasuk wanita tradisional yang sangat mengutamakan komitmen dalam perkawinan. Sebagai wanita modern, ia juga mengutamakan keakraban seksualitas dalam hubungan dengan pasangan. Dengan bekal pengetahuan dan pengalamannya yang panjang menangani pasien, rekan dokter ini sampai pada titik keyakinan bahwa selama ini banyak kalangan mengabaikan pentingnya seksualitas dan akhirnya ternyata menjadi sumber masalah dalam perkawinan.

0 komentar:

Posting Komentar